Close

Paludikultur Solusi Pemberdayaan Lahan Gambut Lestari

Ekosistem gambut merupakan suatu ekosistem yang sangat penting perannya dalam mempertahankan kelestarian lingkungan khususnya yang terkait dengan isu pemanasan global. Fungsi lahan gambut yang salah satunya adalah sebagai penyerap emisi gas karbon menjadikan ekosistem ini harus dikelola dengan tepat agar fungsi utama nya tidak rusak. Kerusakan gambut dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya pembukaan lahan gambut menjadi perkebunan, pembukaan kanal, kebakaran hutan dan lahan serta pemanfaatan yang tidak tepat sesuai dengan karakteristik gambut itu sendiri.

Karakteristik hutan rawa gambut yang unik membuat tidak semua jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik di lahan ini. Lahan yang selalu tergenang air atau muka air tanahnya yang tinggi, tingkat keasaman yang relatif tinggi serta pengaruh pasang surut membuat lahan ini harus dimodfikasi terlebih dahulu jika ingin ditanami dengan jenis tanaman  yang bukan asli rawa gambut. Salah satu yang jamak dilakukan adalah dengan membuat kanal-kanal untuk mengeringkan lahan agar dapat diatanami tanaman semisal sawit dan akasia. Akan tetapi, hal ini justru berdampak buruk terhadap keberlangsungan gambut. Tanah gambut yang kering membuatnya sangat rentan terhadap bahaya kebakaran lahan dan hutan. Untuk itu, perlu suatu sistem pengelolaan dan pemanfaatan lahan gambut yang lestari dan tidak merusak. Sistem Paludikultur bisa menjadi salah satu solusi untuk menjawab persoalan ini.

Paludikultur merupakan suatu sistem pengelolaan lahan gambut yang produktif dengan cara-cara yang lestari (dari berbagai sumber). Paludikultur dapat berupa pengelolaan pertanian di lahan gambut, peternakan maupun budidaya ikan di lahan gambut serta kegiatan apapun dalam mengelola lahan gambut dengan tidak merusaknya. Kondisi tanah yang basah atau muka air tanah yang tinggi tetap dipertahankan tanpa pembuatan kanal, bahkan kanal-kanal yang telah ada diupayakan untuk ditutup agar gambut terairi kembali.

Dalam upaya turut serta melindungi ekosistem gambut, Perkumpulan Elang bersama lembaga Green-SAR baru-baru ini mengembangkan sistem paludikultur dalam bidang pertanian di Kabupaten Siak. Kegiatan ini adalah pembuatan Demo Plot (Demplot) pertanian hortikultura dengan menanam jenis tanaman yang dianggap mampu mentolerir kondisi lahan gambut.

Salah satu demplot paludikultur yang telah berdiri terletak di Kampung Medan, Desa Dosan, Kecamatan Pusako, Siak. Pada demplot ini ditanam beberapa jenis tanaman pertanian seperti cabe, tomat, terong, bawang dan pembibitan kopi. Sejauh yang diketahui, jenis tanaman ini tidak butuh pengeringan lahan dan dapat tumbuh dengan baik di lahan gambut.

Pada pembuatan demplot, masyarakat turut dilibatkan secara aktif dengan harapan dapat memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang sistem paludikultur. Dengan pengetahuan tersebut, masyatrakat memiliki alternatif penghasilan dengan menanam jenis tanaman yang ramah gambut, tidak melulu menanam sawit.

Masyarakat turut dilibatkan dalam proses pembuatan demplot paludikultur

Related Posts