Close

Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Taman Nasional Zamrud

Taman Nasional (TN) Zamrud merupakan bagian dari hamparan lanskap gambut penting seluas kurang lebih 750 ribu ha yakni Landskap Semenanjung Kampar. Taman Nasional ini diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 22 Juli 2016, setelah sebelumnya ditetapkan oleh Menteri KLHK pada tanggal 4 Mei 2016. Taman Nasional seluas 31.480 hektare hampir seluruhnya berada di wilayah administrasi Desa Dayun.

Di balik keindahan dan kekayaan keanekaragaman-hayatinya, tersimpan ancaman yang dapat merusak kelestarian Tn Zamrud. Dari data perubahan tutupan lahan KLHK 1990 – 2014, Siak merupakan salah satu kabupaten dengan laju deforestasi tertinggi yaitu sekitar 5.7%. Dengan hampir 60% wilayahnya merupakan hutan gambut, Siak telah kehilangan hutannya sekitar 440.000 ha atau 18.000 ha per tahun. Salah satu penyebab kerusakan hutan dan lahan gambut di Desa Dayun adalah adanya perkebunan kelapa sawit serta HTI pulp dan kertas, selain dari perambahan oleh masyarakat desa dan luar desa.

Kesadaran yang rendah dari masyarakat di sekitar kawasan penyangga terkait pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan juga menjadi hal yang dapat mengancam kelestarian ekosistem hutan TN Zamrud. Praktek-praktek pembukaan lahan pertanian dengan cara membakar masih dijumpai di beberapa lokasi. Untuk itu butuh penyadartahuan akan pentingnya pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan tanpa melakukan pembakaran lahan maupun pengeringan dengan cara kanalisasi.

Upaya Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Penyangga

Perkumpulan Elang dan Pemerintah Desa dayun sepakat bahwa gambut yang rusak harus direstorasi dan gambut yang baik harus dijaga tanpa mengurangi kegiatan dan mata pencaharian masyarakat yang umumnya adalah pekebun dan petani.

Ada beberapa kegiatan yang diusulkan masyarakat pada pertemuan yang difasilitasi oleh pemerintah desa, yang utamanya adalah hutan rawa gambut terdegradasi yang tidak memiliki pengelolaan yang jelas akan direstorasi melalui pembasahan (rewetting) dan penanaman kembali (revegetation). Pada beberapa wilayah akan ditanami tanaman dengan system  “Paludiculture”  yang pengelolaannya tidak membutuhkan pengeringan air seperti nipah, sagu, atau pohon-pohonan endemik rawa gambut.

Untuk areal pertanian akan diusulkan pengelolaan air yang baik dan menjaga permukaan air secara optimum, hal ini dilakukan dengan tujuan mengurangi emisi gas karbon yang dilepaskan oleh lahan gambut yang rusak. Selain mengurangi emisi, pengelolaan air di lahan gambut juga untuk mencegah kebakaran lahan, resiko kebakaran akan berkurang apabila material gambut tetap dalam keadaan basah dan tergenang. Upaya perbaikan Fungsi-Fungsi Hidrologi, sosial dan ekonomi di Kawasan Penyangga TN Zamrud dilakukan dengan membangun plot percontohan (Demo Plot) Restorasi. Kegiatan restorasi yang dilakukan meliputi rewetting dengan canal blocking dan revegetasi melalui tanaman paludikultur sebanyak 2 Ha di lahan gambut masyarakat.

Selain upaya untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian gambut di sekitar kawasan TN Zamrud, demplot yang dibangun ini juga bertujuan untuk memberikan alternatif penghasilan ekonomi bagi masyarakat dengan memanfaatkan gambut secara lestari.

Proses pembuatan sekat kanal di lahan demplot paludikulur

Mikro Topografi

Pembangunan Canal blocking di sekitar area demplot revegetasi harus direncanakan sedemikian rupa agar hasil yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal. Perencanaan yang dimaksud meliputi penentuan titik pembangunan kanal, standar konstruksi yang dipakai yang disesuaikan dengan sumber daya yang ada serta hal lain yang dapat menunjang keberhasilan kanal bloking tersebut.

Guna penentuan titik terbaik untuk membangun kanal, dilakukan pengukuran mikro topografi. Pengukuran ini dilakukan untuk menentukan letak canal blocking agar dapat membasahi lahan gambut secara keseluruhan di areal demplot serta dapat bermanfaat baik secara ekologi maupun sosial ekonomi masyarakat. Pengukuran mikrotopografi dilakukan dengan mengukur tinggi permukaan air dan tinggi permukaan gambut itu sendiri. 

Pengukuran mikrotopografi

Related Posts