Close

Selamat Hari Bumi, Selamatkan Semenanjung Kampar demi Bumi yang Lebih Baik

Peringatan hari bumi 2022 membawa tema “Invest in Our Planet” investasi di planet kita. Peringatan hari bumi diharapkan dapat menjadi momentum bagi kita agar lebih sadar terhadap pentingnya menjaga bumi tempat kita tinggal. Salah satu ancaman yang nyata dirasakan hari ini adalah naiknya suhu bumi akibat perubahan iklim. Suhu bumi yang kian panas diyakini dapat memicu terjadinya banyak bencana alam dan kerugian bagi umat manusia.

Laporan terbaru yang dirilis oleh Kelompok Kerja I Panel Antar-Pemerintah mengenai Perubahan Iklim (The Intergovernmental Panel on Climate Change Working Group I Sixth Assessment Report/AR6 Group 1 IPCC) menyatakan bahwa pada dua decade ke depan diperkirakan bumi akan mengalami kenaikan suhu sebesar 1,5 derajat celcius atau bahkan lebih. Padahal, kenaikan tersebut semula diprediksi akan terjadi pada tahun 2100. Percepatan kenaikan suhu bumi ini dipicu akibat konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer meningkat sangat tajam. Berkurangnya tutupan hutan, degradasi lahan gambut, pembakaran bahan bakar fosil, asap industry dan kendaraan adalah diantara penyebab naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.

Kita harus mangambil langkah nyata menahan lajunya pemanasan suhu permukaan bumi untuk kelangsungan hidup umat manusia. Berbagai upaya dapat ditempuh, diantaranya adalah dengan mempertahankan tutupan hutan alam yang masih baik dan meperbaiki atau merestorasi hutan yang telah rusak. Hutan yang masih baik memiliki kemampuan menyerap gas karbondioksida penyebab pemanasan global dan mengubahnya menjadi oksigen. Semakin luas tutupan hutan yang dapat dijaga dan dipulihkan, akan semakin besar peluang untuk menahan laju pemanasan suhu permukaan bumi.

Provinsi Riau sendiri memiliki tutupan hutan alam tersisa seluas 1,5 juta hektar berdasarkan analisis citra satelit pada tahun 2020. Salah satu tutupan hutan alam terluas berada di bentang alam Semenanjung Kampar. Bentang alam ini diapit dua sungai besar, Sungai Kampar di sebelah selatan dan Sungai Siak di sebelah utara. Tercatat pada tahun 2020 tutupan hutan alam Semenanjung Kampar seluas 385.807 hektar, 25% dari total tutupan hutan alam tersisa di Riau. Dengan luasan tersebut, Semenanjung Kampar memiliki potensi penyerapan gas rumah kaca sangat besar.

Disamping itu, Semenanjung Kampar juga didominasi oleh gambut. Dari 700.000 hektar luas Semenanjung Kampar, 682.551 hektar diantaranya merupakan lahan gambut. Diketahui, lahan gambut memiliki cadangan karbon yang sangat besar. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan terlepasnya gas karbondioksida ke atmosfer (emisi) dalam jumlah yang sangat besar. Dalam sebuah penelitian disebutkan, setiap hektare gambut tropis yang dikeringkan untuk pengembangan perkebunan mengeluarkan rata-rata 55 metrik ton karbondioksida setiap tahun, kurang lebih setara dengan membakar lebih dari 6,000 galon bensin. Dengan potensi emisi karbondioksida yang sangat besar tersebut, Semenanjung Kampar juga menjadi momok menakutkan bagi kelestarian bumi jika gambut yang ada di dalamnya rusak.

Momentum peringatan hari bumi menjadi penting bagi kita untuk membangkitkan kembali kesadaran semua pihak menjaga kelestarian hutan alam dan gambut di Semenanjung Kampar. Konsep pemanfaatan dan perlidungan bentang alam ini harus dibangun dan disepakati bersama oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaannya demi kontribusi kita untuk kelestarian bumi. Selamat hari bumi 2022, selamatkan Semenanjung Kampar demi bumi yang lebih baik.

(dari berbagai sumber)

Related Posts