Sungai Gaung berada di Kabupaten Indragiri Hilir, tepatnya di Kecamatan Gaung. Terdapat beberapa desa di sepanjang bantaran Sungai Gaung, diantaranya Desa Kuala Lahang, Desa Belantaraya, Desa Pungkat dan Desa Simpang Gaung. Seperti halnya Sungai Siak, arus Sungai Gaung juga dipengaruhi pasang surut air laut, sehingga air sungai akan pasang dan surut secara bergantian terus-menerus. Air sungai berwarna merah karena dipengaruhi tanah gambut.
Untuk sampai ke Sungai Gaung, dapat ditempuh melalui jalur air dari Kota Tembilahan, Ibu Kota Kabupaten Indragiri Hilir. Terdapat transportasi umum yang membawa penumpang menuju desa-desa yang ada di sepanjang Sungai Gaung, yaitu boat/perahu bermotor dengan kapasitas penumpang 8-10 orang. Perjalanan dimulai dari pasar Kota tembilahan dengan menyusuri muara Sungai Indragiri. Perjalanan menggunakan boat ini cukup memacu adrenalin, terutama saat boat berpapasan dengan boat lain, sehingga perahu kecil bermotor ini akan berguncang sangat kuat. Lebih parah lagi jika selama perjalanan hujan dan berangin, ombak sungai akan meninggi yang membuat perahu kecil bermotor tersebut terombang-ambing dan bergoncang-goncang. Namun boat yang membawa penumpang tersebut akan tetap melaju melintasi ombak sungai. Memasuki setengah jam perjalanan, boat memasuki aliran Sungai Gaung.
Tepat di Desa Simpang Gaung, Sungai Gaung ini terbagi menjadi dua buah sungai yaitu Sungai Simpang kanan dan Sungai Simpang Kiri. Perjalanan menyusuri Sungai Simpang Kanan dapat dimulai dari Desa Simpang Gaung, dengan menyewa perahu bermotor milik warga.
Beberapa hal yang menarik yang dapat dieksplore sebagai daya tarik wisata dalam kegiatan susur sungai ini adalah pemandangan alam yang terdapat disekitar sungai ini masih sangat asri dan alami. Memulai perjalanan dari Desa Simpang Gaung, akan disuguhi pemandangan rumah-rumah warga yang berada di pinggiran sungai. Mengetahui kehidupan warga yang sangat bergantung pada sungai mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga kebutuhan transportasi yang mengandalkan sungai, menjadi pengalaman yang menarik terlebih jika ingin dieksplore lebih jauh. Rumah-rumah yang berjejer dipinggir sungai tentu menjadi pemandangan yang berbeda dan menarik bagi pengunjung yang terbiasa hidup jauh dari perairan.
Memasuki Sungai Simpang Kanan lebih dalam, pemandangan menjadi semakin menarik. Pinggiran sungai yang ditumbuhi oleh tanaman sejenis pandan-pandan raksasa membuat suasana perjalanan susur sungai akan semakin asik. Tanaman pandan ini sangat mendominasi dari tumbuhan lain yang hidup di pinggir sungai sehingga membuat suasana perjalanan sangat sejuk. Selain tanaman pandan juga sesekali dapat terlihat kebun kelapa masyarakat dan juga kebun pinang yang berjejer di pinggir sungai. Masyarakat sekitar memang banyak yang berkebun kelapa dan pinang sebagai mata pencarian.
Lebih jauh ke hulu sungai Simpang kanan, tanaman pandan-pandanan digantikan oleh tanaman bakung yang mendominasi pinggiran sungai dan aliran sungai juga semakin menyempit. Pemandangan di lokasi ini menjadi semakin luas karena tanaman bakung yang tumbuh di pinggir sungai tidak setinggi tanaman pandan yang menghalangi pemandangan. Suasana alami yang masih cukup terjaga di sepanjang sungai akan membuat perjalanan sangat berkesan. Sesekali kita akan berpapasan dengan perahu masyarakat yang mencari ikan. Ikan di sungai ini terbilang masih sangat banyak karna sungai yang belum tercemar.
Potensi yang dimiliki oleh Sungai Gaung ini tentunya belum benar-benar dicanangkan menjadi lokasi wisata. Tempat ini akan dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai lokasi wisata hanya jika dikelola dengan baik. Potensi wisata ini juga masih butuh diekslore dan dikonsep lebih matang lagi sebelum benar-benar dipasarkan sebagai objek wisata yang dapat menarik pengunjung. Namun demikian, perjalanan menyusuri Sungai Gaung hingga ke hulu benar-benar memberikan pengalaman yang sangat menarik dan layak untuk dicoba.
